Hari Kebangkitan Nasional Ke-116
Hari Kebangkitan Nasional Ke-116
Sejarah peringatan Hari Kebangkitan Nasional pertama kali dilakukan pada era Presiden Soekarno pada tanggal 20 Mei 1948 di Istana Kepresidenan di Yogyakarta, bersamaan dengan peringatan 40 tahun berdirinya organisasi Budi Utomo.
Penetapan Hari Kebangkitan Nasional sebagai Hari Nasional kemudian diresmikan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang bukan Hari Libur.Kemudian, peringatan ini diperkuat di era Presiden Soeharto dengan keluarnya Keppres No 1 Tahun 1985 tentang Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional
Momen kebangkitan nasional di Indonesia dimulai di era pergerakan nasional, yaitu saat pemerintah kolonial Hindia Belanda mulai menerapkan Politik Etis sejak 17 September 1901. Politik Etis diterapkan sebagai akibat dari kebijakan tanam paksa (cultuurstelsel) yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Johannes van den Bosch. Alasan diterapkannya Politik Etis salah satunya adalah sebagai bentuk balas budi pemerintah Belanda kepada rakyat Hindia Belanda. Politik Etis diketahui memiliki tiga program utama, yaitu irigasi, edukasi dan transmigrasi. Dari ketiga program tersebut, edukasi memberikan dampak terbesar karena telah memunculkan kaum bumiputra terpelajar yang mengubah sejarah bangsa Indonesia. Terutama setelah didirikannya sekolah kedokteran Belanda, STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) yang dilakukan sebagai langkah untuk mengatasi berbagai wabah penyakit yang menyebar di Pulau Jawa.
Hal ini karena pada saat itu membutuhkan biaya yang sangat mahal untuk mendatangkan dokter dari Eropa. Meski penerapan Politik Etis pada bidang pendidikan tidak hanya memberikan ruang pendidikan untuk anak-anak elit pribumi, namun hal ini berhasil membawa serta ide-ide politik Barat tentang kebebasan dan demokrasi. Dampaknya, mulai bermunculan kelompok pribumi elit berpendidikan yang mulai menyuarakan kebangkitan anti-kolonialisme dan kesadaran nasional. Termasuk dengan berdirinya Budi Utomo (Perkumpulan Boedi Oetomo) pada 20 Mei 1908 yang dinilai menjadi titik awal gerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Budi Utomo yang didirikan oleh dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA lahir sebagai sebuah organisasi pelajar yang bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan, serta tidak bersifat politik.
Sumber :Kompas.com